Senin, 28 November 2011

SEPUTAR ALAT UKUR GEMPA

http://tremor.nmt.edu/faq/images/richter.jpg

Kenapa Kekuatan gempa diukur dengan skala Richter Ya, ?
Ilmuwan seismologi dari Amerika Serikat ini lahir di Hamilton, Ohio, Amerika Serikat. Dia berhasil menyelesaikan gelar doktornya di Institut Kalifornia pada 1928. yang bernama Charles Richter

Pada 1927, Richter bekerja pada Institut Carnegie, selanjutnya dia diterima di Institut Teknologi Kalifornia tempat dia belajar dulu. Kemudian, dia diangkat menjadi profesor pada bidang seismologi pada 1952.
http://earthquake.usgs.gov/regional/sca/lectures/richter-small.jpg
Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1935 yang dikenal sebagai skala Richter. Skala untuk mengukur kekuatan gempa telah diperkenalkan terlebih dahulu oleh pendahulunya De Rossi pada 1880-an dan Giuseppe Mercalli pada 1902, tetapi keduanya masih menggunakan skala kualitatif berdasarkan tingkat kerusakan bangunan setelah terjadi gempa bumi. Tentu saja ini hanya bisa diterapkan di tempat yang ada bangunannya dan sangat tergantung dari jenis material pembuat bangunannya.
http://archives.caltech.edu/pictures/1.46.1-17.jpg
Sementara, Richter bersama rekan-rekannya sesama ilmuwan berhasil menemukan alat ukur kekuatan gempa yang didasarkan kepada tingkat energi yang dilepaskan pusat gempa. Richter membagi tingkat kekuatan gempa itu dari ukuran satu hingga sembilan. Salah satu buku Richter yang cukup terkenal di bidang sesismlogi berjudul, Seismicity of the Earth yang ditulis bersama Gutenberg.
http://s3.amazonaws.com/findagrave/photos/2002/34/3840_1012839639.jpg
ilmuwan penemu alat ukur kekuatan gempa adalah Charles Richter. Sebagai bentuk penghargaan atas temuannya, maka satuan untuk kekuatan gempa disebut skala Richter.

Alat pengukur gempa adalah seismograf. Seismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur gelombang seismik yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas gempa.
Kedua klasifikasi pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran gempa tersebut terdiri dari Skala Richter dan Skala Mercalli. Skala Richter digunakan untuk menggambarkan besaran gempa sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.

Lalu bagaimana dengan alat pengukur Tsunami ?
Sedangkan alat pengukur tsunami menurut saya belum ada. Namun yang ada adalah alat peringatan dini tsunami yakni tsunami warning system. Contoh alat ini adalah pelampung ATLAS yg dipasang di pantai barat Sumatra. Pelampung ATLAS dapat mengetahui kondisi gelombang laut, iklim, & peringatan dini tsunami. Selain itu pada umumnya tsunami warning system juga dilengkapi dengan Tide Gauge, yakni alat pengukur pasang surut air laut. Sehingga jika terjadi gempa & air laut menjadi surut, dapat diketahui gempa yang berpotensi tsunami.

Selasa, 15 November 2011

PENGUMUMAN UJIAN AKHIR SMESTER

Ujian Akhir Semester Ganjil 2011-2012 akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2011 M.
Untuk mata pelajaran IPS-Geografi materi yang akan diuji diantaranya adalah :
1. Letak Indonesia secara Geografis, Geologis dan Astonomis.
2. Bentuk-bentuk permukaan bumi.
3. Tektonisme mencakup pelengkungan, patahan, lipatan, retakan.
4. Vulkanisme mencakup intrusi dan ekstrusi magma, erupsi, jenis-jenis gunung berapi, penyebaran gunung berapi di Indonesia.
5. Seisme mencakup klasifikasi gempa, hiposentrum, episentrum, geombang gempa.

Selamat Menikmati....  :-)

Kamis, 27 Oktober 2011

TIPS MENGHADAPI TSUNAMI

Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak
lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak).
Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena
adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Gempa yang terjadi di
Aceh dan Sumut mencapai 9,3 skala Richter. Jadi, tsunami memang identik dengan
gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan. Gelombang ombak yang
ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam)
atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang bisa
mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga mencapai 30
meter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit.
Kalau gelombang ombak datang, kita nyaris tidak sempat melarikan diri.
Sedemikian besar dan cepatnya, gelombang ombak ini dapat melintasi
lautan luas, termasuk Lautan Pasifik. Jadi, gelombang tsunami yang terjadi di
Pulau Sumatra mencapai India, Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara di
Asia Timur dengan kekuatan yang sama. Memang tidak semua tsunami bersifat
mematikan, ada juga yang kecil atau bersifat lokal. Tsunami yang besar dapat
menghancurkan sebuah kota.


Tips Menghadapi Tsunami
1. Jika kamu berada di pantai dan secara mendadak melihat air laut yang
surut melebihi dari biasanya, segeralah lari ke tempat yang tinggi.
2. Jika kamu berada di pantai dan dari kejauhan tampak garis memanjang
kehitaman tinggi, itu adalah gelombang yang sangat tinggi. Segeralah
lari ke tempat yang tinggi.
3. Panjatlah pohon yang cukup tinggi dan kuat, serta berpeganglah kuatkuat
pada batang pohon tersebut.
4. Jika kamu berada di rumah tingkat, segeralah naik ke lantai (tingkat) yang
lebih tinggi.

TIPS MENGHADAPI GEMPA BUMI

Ada beberapa Tips Menghadapi Gempa Bumi yang Insya Allah dapat bermanfaat bagi kita :
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
3. Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
4. Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
5. Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6. Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
7. Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
8. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Sumber : http://merapi.vsi.esdm.go.id

Modul IPS SMP

Bagi kalian yang butuh modul - modul IPS maka bisa download disini:

kelas07_pengetahuan-sosial-1_didang.rar

kelas08_galeri-pengetahuan-sos

kelas09_ips_sutarto.zip

Sabtu, 01 Oktober 2011

TUGAS PRESENTASI KELOMPOK

Materi Presentasi

1. Tektonisme
2. Vulkanisme
3. Macam-macam Gunung berapi
4. Seisme
5. Pelapukan
6. Erosi
7. Sedimentasi
8. Batuan
9. Dampak proses endogen bagi kehidupan manusia
10. Dampak proses eksogen bagi kehidupan manusia


Rabu, 28 September 2011

LAPISAN BUMI

Keterangan: Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife). Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima). Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi. Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).